Minggu, 19 Oktober 2014

CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN


Dunia ini memang terasa indah saat hidup dipenuhi rasa cinta. “Dunia serasa milik berdua saja__, yang lain kontrak ?”, demikian ungkapan yang sering kita dengar untuk pasangan yang saling menyintai.

Tapi ada juga pasangan yang tidak demikian, karn mungkin cintanya bertepuk sebelah tangan. Yang satu sangat mendambakan cinta yang lain, namun yang dituju hatinya berada di lain tempat.

Cinta bertepuk sebelah tangan. Why ? Pastilah ada alsannya, mengapa seseorang tidak bisa membalas cintanya. Barangkali memang tidak ada rasa cinta, atau mungkin tidak memenuhi syarat untuk menjadi kekasihnya.

Adakah cinta manusia kita kepada Sang Khaliq , Sang Pencipta juga dikenal istilah Cinta Bertepuk Sebelah Tangan ? Jikapun ada maka pihak hamba, manusia itu sendiri yang tidak sanggup memberikan cinta Kepada-Nya. Bukan sebaliknya, mengapa ? Karna Dia adalah Maha Mengasihi.

Sang Maha Pengasih pasti akan memberikan cinta-Nya kepada orang yang dicintai-Nya. Yang jelas Dia tidak akan pilih kasih, dan pasti akan memberikan cinta-Nya yang lebih besar jika ada hamba yang benar-benar tulus menyintai-Nya. Dijamin jika sang hamba benar dalam cintanya, maka tidak akan ada cinta bertepuk sebelah tangan bersama-Nya.

Namun apakah semua orang bisa meraih perhatian dan Cinta-Nya.Jawabannya tentu tidak. Mengapa tidak setiap orang berhasil mendapatkan cinta-Nya ?

Mari kita teliti cinta kita masing-masing terhadap-Nya. Betulkah kita benar-benar mencintai-Nya ? ataukah jangan-jangan hanya sekedar lipstik sekedar ungkapan yang sebenarnya hanyalah gombal mukiyo saja.

Seorang yang menyintai pasti selalu merindukan sang kekasih. Apakah anda selalu rindu dan ingin bertemu dengan-Nya ? Apakah anda merasa senang dan ingin selalu berlama-lama saat menghadap menemui-Nya ? Kita demikiankah saat menemuinya dalam Shalat , ataukah tergesa-gesa dan ingin cepat beranjak pergi dari hadapan-Nya ?

Apakah anda bersedih , merasa galau, susah, saat hendak bangkit dari hadapan-Nya ? Ataukah justru anda merasa senang karena telah berpisah dari-Nya, ? Apakah anda juga selalau menanti-nanti saat-saat pertemuan dengan-Nya ? ataukah bermalas-malasan ketika ada panggilan adzan tiba ?

Apakah hati anda merasa nyaman, tenteram saat bertemu dengannya, ataukah gelisah dan ingin cepat-cepat pergi dari-Nya ? Apakah setiap saat anda selalu ingat kepada-Nya , selalu ingin menghubungi-Nya ?

Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Jawablah dengan hati anda secara jujur, dan itu menunjukan kadar cinta kita kepada-Nya dan sejauh itu pula Sang Maha Pengasih akan membalas cinta-Nya kepada kita.

Sekarang mari saya bertanya , sekiranya orang yang kita cintai menipu kita, di depan kita di hadapan orang-orang mengatakan cinta, namun sejatinya cintanya adalah gombol murni kepada kita ? Bagaimanakah kira-kira perasaan dan sikap kita setelah tau bahwa ungkapan cintanya kepada kita hanya bohongan saja ?

Dan Sanga Maha Pengasih bukankah tidak bisa ditipu dan dibohongi ? Karna Dia juga Maha Mengetahui baik yang dzhoir maupun batin. Baik yang ada di langit maupun di bumi. Maka , apakah anda masih bisa menipu-Nya , dengan rayuan gombal , dengan ratapan tangis anda di atas sajadah? Tuhan Maha Tahu dengan kadar cinta para hamba kepada-Nya.

Maka jika cinta kita gombal mukiyo kepada-Nya , wajarkah jika Dia kemudian mengabaikan dan menolak cinta kita ?

Kalau kita sering gundah ,sedih dan sulit merasakan kenikmatan khusuk saat-saat bersama-Nya dalam shalat misalnya , ini ada hubungannya dengan hubungan cinta kita kepada-Nya. Karena indah-Nya pertemuan , Syahdunya kebersamaan, hanya dapat dicapai dan dinikmati oleh pasangan yang benar-benar saling mencintai.

Kita terlalu banyak mengobral cinta gombal kepada-Nya. Katanya menginginkan cinta-Nya namun kita sendiri sering membawa kepalsuan. Kita tidak sanggup membuatnya tersenyum dan menyambut permintaan cinta-Nya . Kita sering berlari dari-Nya, saat Ia mendekati kita.

Bukankah kita tau, bahwa tidak membutuhkan sebuah perintah, tanpa adanya perintahpun orang akan dengan cekatan dan senang hati mengerjakan apa yang disukai pasangan cintanya. Dan akan sangat takut untuk mengecewakan apa yang tidak disukai pasangannya.

Maka jangan menyalahkan siapa-siapa, jika Dia acuh dan membiarkan kita dalam kesendirian ? Kita sendiri yang sering datang menemuinya dengan banyak kepalsuan , sehingga pantas untuk diabaikan. Kita sendiri yang tidak mengetahui adab untuk bisa mendapatkan cinta-Nya.

Sudah lazim , seseorang yang sedang dimabuk asmara akan selalu berpakian rapih, berbau harum dengan parfum yang mahal jika akan menemui sang kekasih. Tapi kita kadang-kadang sekena-Nya saat menemui-Nya. Badan, pakaian dan jiwa kita penuh debu namun dengan enaknya kita menghadap-Nya.

Kita tidak memberikan penghormatan yang tinggi dihadapan-Nya. Maka pantaskah kita mencari perhatian-Nya ? Layakkah dengan pakaian dan hati yang kotor kemudian datang ingin bermesraan dengan sang kekasih yang tau luar dalamnya ? Sementara dia sangat mendambakan ketulusan , keihlasan dan keharuman ?

Maka, bukankah cinta kita bertepuk sebelah tangan dengan Cinta-Nya ? Kita kadang-kadang merasa bersih. Padahal kita sebenarnya penuh noda dan kotoran dosa. Kita belum mandi , bahkan tidak mau mandi namun memaksakan diri untuk bertemu dan mendapatkan cinta-Nya. Bahkan kita sering tidak tau malu, dalam kondisi penuh kepalsuan dan kotoran jiwa , kita menghiba dengan air mata meminta sesuatu kepada-Nya.


Apakah Dia bisa ditipu dengan ratapan tangis ? Apakah Dia akan berbelas kasih dengan kesombongan dan kepalsuan yang terus dipakai , walaupun dalam doa-nya kita sering membawa-bawa nama para waliyulloh ? Jangan meremehkan mereka , jangan menjual namanya kalau anda sendiri tidak sesaui dengan kepribadian para kekasih-Nya itu.

Kalau kita masih merasa sakti , merasa bisa melakukan sesuatu, merasa senang dihormati orang banyak, merasa segala manuia bisa ditundukkan, merasa miskin dan ingin terus mendapatkan dunia yang banyak, merasa hebat, maka kita sungguh tidak tau malu membawa-bawa nama para waliyyullah di hadapan-Nya. Itu saru namnya, dan kita sungguh sudah kegeden rumangsa di hadapan-Nya.

Para wali adalah orang-orang bersih orang suci dari segala macam penyakit hati, sehingga layak mendapatkan cinta-Nya. Para wali menyatakn cinta-Nya yang tulus dan telah mebuktikan dalam kehidupan sehari-hari , maka patutlah dipilih menjadi kekasih-Nya.


Termasuk saru (tidak etis) adalah memohon kekayaaan dunia dengan membawa-bawa nama para wali yang zuhud. Mengapa anda kurang ngajar memohon jabatan dan pangkat dunia dengan meminta karomah wali yang zuhud yang benci akan hubbul jahh (mengagungkan kekuasaan) ?

Bukankah banyak kesalahan yang selama ini dilakukan dalam kita berdoa dan bermunajat kepada-Nya

“Maka bertanyalah kepada ahli dzikir jika engkau tidak tau”. Nah Jalan Cinta itu memang tidak mudah, maka temukanlah Perjalanan Cinta Spritual, agar semuanya menjadi indah.

Ya Alloh Tuhanku, cucilah segala macam dosa dan noda dalam diri ini agar bisa benar-benar menyintai-Mu. Ampinulah segala dosa agar kami tidak membawa noda saat menghadap kepada-MU. Amin. Wallohu A'alam.###


al-faqir : agus m

Tidak ada komentar: