Selasa, 23 September 2014

WALISONGO ITU MASIH HIDUP

By. Agus Mar S. Ag

Allah telah mengungkapkan dalam al-Qur’an, bahwa orang-orang yang meninggal di jalan-Nya sesungguhnya tidaklah “mati”, tetapi hidup di sisi-Nya. Keadaan mereka ini diungkapkan dalam ayat-ayat sebagai berikut:

“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. Mereka dalam ke­adaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bersenang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekha­watiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bersenang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyia­kan pahala orang-orang yang beriman.” (Q.s. Ali Imran: 169-171).

“Dan janganlah kamu mengatakan terha­dap orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Bahkan mereka itu hidup tetapi kamu tidak menyadarinya.” (Q.s. al-Baqa­rah: 154).

Bahwa Allah akan menyempurnakan rah­mat bagi orang-orang yang syahid dan bahwa mereka akan dimasukkan ke dalam surga merupakan rahasia Allah lainnya yang diung­kapkan dalam al-Qur’an.

“Dan orang-orang yang gugur di jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka. Allah akan memberi pimpinan kepada mereka dan memperbaiki keadaan mereka, dan memasukkan mereka ke dalam surga yang telah diperkenankan-Nya kepada mereka.” (Q.s. Muhammad: 4-6).

“Maka Tuhan mereka mengabulkan per­mohonan mereka, ‘Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Aku hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masuk­kan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik’.” (Q.s. Ali Imran: 195).

Jadi orang yang menganggap bahwa Walisongo adalah berhala, sungguh adalah bagian dari kaum yang tidak paham akan haqiqat ke-Isalaman seperti yang diajarkan oleh Al-Quran dan Sunah Nabi SAW. Seperti orang yang tidak tau sama sekali apa itu Gula, apa itu cabai, apa itu garam, namun sudah berani berfatwa bahwa benda-benda itu pahit dan berracun.

Maka wajar pula kalau mereka juga tidak paham akan haqiqat Walisongo , tidak bisa membedakan mana berhala mana uswah (panutan) dan jangan-jangan tidak bisa membedakan pula antara Nabi Musa dengan Nabi Isa As.

KUNJUNGILAH MEREKA BERZIARAHLAH KE MAQOM PARA WALI

Subhanalloh, ayat di atas jelas sekali memberikan pengetahuan kepada kita bahwa orang yang telah mati masih bisa berjalan-jalan di tengah-tengah manusia yang masih hidup. Hanya tidak semua orang yang telah mati, hanya mereka yang diberikan cahaya Kasih Sayang-Nya, cahaya Cinta-Nya, cahaya Karunia-Nya.

Dan mengapakah anda tidak segera meminta bantuan para roh suci bertabur cahaya itu. Mengapakah anda terpukau dan menyembah-nyembah nyawa orang hidup bergelimang uang haram, yang mabok jabatan , mabok kecantikan, mabok segala macam kemewahan dan kerakusan dunia ? Masihkan anda mengakatan munduk-munduk dan meminta tolong, minta rekomendasi kepada orang-orang berlumur dosa ini musrik , bid’ah dan kurafat ?

Masih lebih baik meminta rekomendasi kepada para arwah tersucikan yang merka berjalan-jalan di langit baik langit barsah maupun langit bumi. Merekalah pemberi bantuan yang tidak akan salah merekalah penyiram ruhani sebenarnya.

Siapakah mereka ? Merekalah para Nabi, para Rasul, Para Wali-Nya dan orang-orang mu-min yang dipilih-Nya.Terhadap kuburan merekalah kita dianjurkan untuk berziarah agar ikut tersinari oleh cahaya yang dibawa oleh orang-orang suci itu. Agar kita mendapatkan energinya untuk mengikuti jalannya menuju Sang Khaliq.

Dan menjadi jelaslah sekarang mengapa setelah kita menziarahi kuburnya hati terasa lebih lapang, lebih tenang dan kesadaran akan akhirat juga semakin besar. Cahaya Ilahi yang diterpancar dari ruh para orang suci ini yang memiliki power luar biasa yang mampu melumatkan kegelapan hati orang-orang penuh dosa seperti kita.

Cahaya-Nya yang ada pada diri para wali itulah yang kita harapakan. Jangan disangka mereka tidak tahu terhadap siapa-siapa orang yang menziarahi kuburannya . Mereka sangat tahu, lebih dapat melihat dan mendengar dengan jelas ketimbang mereka para koruptor yang bersarang di diskotik.

Alam mereka yang penuh cahaya Ilahi sudah tak dibatasi lagi dengan ruang dan waktu. Kendati mereka tinggal di alam barzah yang terpisahkan dari kita , namun dengan Cahaya-Nya mereka bisa melihat apa-apa yang terjadi di bumi, dapat turun ke bumi dapat berbagai kasih saying di bumi dapat terbang dari barat ke timur dan sebaliknya, melebihi kecepatan cahaya matahari yang sinarnya dalam hitungan detik bisa menembus bumi dan hati manusia yang dikehendakinya.

Masihkan anda ragu terhadap Karunia dan Cahaya Tuhan yang melingkupi ruh-ruh orang suci ? kalau anda tidak percaya maka layak dihukum. Hukumannya anda tidak akan pernah terlimpahi cahaya spiritual dari mereka.

Berziarahlah ke makam orang-orang suci. Berniatlah mendapatkan limpahan cahayanya agar dengannya , dengan kaasih sayangnya, dengan doanya, dapat membantu dan memudahkan dosa-dosa kita terhapusakn , agar dengannya kita bisa berbagi cahaya keaguangan-Nya yang mungkin terlalu sulit kita raih sendiri.

Tapi ingat jagan berniat macam-macam di kuburan para suci ini. Jangan berniat mencari jimat, jangan berniat menghapuskan hutang, jangan berniat mencari penglasrisan, jangan berniat jadi lurah, bupati dan sejenisnya, jangan brniat ingin kaya ? Kalau demikian , nyupang namanya. Bahkan lebih parah dari nyupang di gunung kawi.

Itu adalah niatan-niatan yang salah, yang kalau anda melakukannya, bukan cahaya-Nya yang akan melimpahi anda, namun cahaya mahluk lainlah yang jahat, yang akan dapat menjumpai dan menipu anda. Semoga ini diperhatikan.

Apa bedanya dengan nyupang ? Bangkai adanya di tempat sampah, bukan di masjid. Mudah-mudahan kita rtermasuk orang-orang yang didekatkan kepada-Nya dan kepada orang-orang pinilih yang dekat dengan-Nya yang menjadi kekasih-Nya. Amin. ###
Banyumas, September 2014

Tidak ada komentar: