Dia
Yang Maha Halus, Maha Lembut dalam menebarkan kasih sayang kepada semua
hambanya. Tiada pilih kasih dalam memberikan pahala dan siksa-Nya. Tiada
pandang bulu dalam memperuntukkan sorganya. Semuanya diberikan kesempatan yang sama
untuk memprolehnya. Dan hadiah Sorga-Nya bisa didapat oleh siapapun dengan
syarat yang lunak yang bisa dicapai oleh siapapun, yang miskin, yang kaya, yang
pandai dan yang terbatas ilmunya, yang bersorban maupun yang memikul kayu
bakar. Tidak berlaku kaku, masing-masing diberikan kesempatan sesuai kemampuan
yang ada.
Jika
anda mau menginap di hotel berbintang dengan segala fasilitasnya, tentu harus
membayar dengan harga yang disyaratkan.
Tidak pandang kaya atau miskin , pejabat atau bukan maka harga yang ditentukan
harus dibayarkan dengan ketentuan yang sama untuk bisa menginap di dalamnya.
Kemewahan
dan keindahan sorga tidaklah mensyaratkan seperti itu. Orang kaya bisa
membyarnya dengan hartanya. Orang berilmu bisa membayar dengan ilmunya. Pekerja
kasar bisa membayar dengan tenaganya, pejabat bisa membayar dengan
kekuasaannya. Orang tua bisa membayar dengan amanah yang diberikan kepadanya.
Anak bisa membayar dengan birullwalidainnya.
Namun
ada satu syarat yang berlaku untuk semuanya, yaitu Ikhlas dalam membayarkan
harga semua itu. Sekecil apapun tenaga dan harta yang diberikan untuk membeli
sorga Tuhan bisa menerimanya asal diberikan secara Ikhlas, murni hanya untuk
mencari Ridho-Nya bukan yang lain-lain. Namun sebaliknya sebesar apapun harta
dan amal yang anda berikan, tak akan berarti apapun dan tidak akan bisa untuk
membeli sorga kalau tidak dieruntukkan kepada-Nya. Sekecil apapun amal yang
kita perbuat, kalau Tuhan menerimanya, Ia bisa mengkaruniakan Sorga kepada
kita.
Sebenarnya
bukan karna harga dari amal kita yang bisa menukar sorga.
Sebesar apapun amal kita, sebanyak apapun yang diberikan seisi langit dan bumi
sekalipun maka tidak bisa untuk membeli sorga. Sorga adalah anugerah, hadiah.
Andaikan mau dibeli tidak ada amal apapun dan kekayaan apapun yang bisa untuk
membelinya.
Namun sekecil
apapun kalau Tuhan menerima amal manusia, maka ia bisa memasuki sorga-Nya
karena Karunia-Nya. Oleh karena itu tidak baik meremehkan amalan walaupun
kelihatannya remeh.Karna siapa tau amalan kecil itu yang akan menyebabkan kita
membuat-Nya tersenyum Ridho.
Seorang WTS pada cerita masa lalu dikisahkan dimasukkan Sorga Oleh-Nya
karena ke-ikhlasannya memberi seteguk air pada se-ekor anjing yang sedang
kehausan. Imam Besar-Al-Ghazali juga karena membiarkan se-ekor lalat yang
sedang meminum tinta di ujung penanya saat ia menyusun kitab.
Jadi Sorga adalah Karunia, Hadiah, bonus spektakuler dari Tuhan Sang Maha
Pemurah untuk hamba-hamba yang diridhoi-Nya dalam meniti hidup di dunia ini. Kemudian ia kembali ke hadapan-Nya
dalam kondisi di ridhoi dan disambut dengan senyum-Nya karena amalan yang ikhlas dengan dosa
yang sudah terhapuskan.
Wallohu’alam.###
--------
Banyumas,
November 23, 2006
Penulis adalah
hamba Alloh yg lemah dan banyak dosa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar